Kerajaan

Nama Jambi sebagai sebuah kerajaan mungkin kurang popular di telinga kita. Di Sumatra, kerajaan-kerajaan seperti Samudra Pasai atau Aceh Darussalam lebih dikenal dalam peta sejarah yang memiliki khazanah kesusastraan yang kaya.

Pu Sindok (sering ditulis Mpu Sindok) sebenarnya merupakan kerabat Kerajaan Medang i Bhumi Mataram di Jawa Tengah (lazim disebut Kerajaan Mataram Kuno). Dirinya menjabat sebagai Rakryan Mapatih i Hino pada masa pemerintahan Rakai Sumba Dyah Wawa (928-929) Masehi.

Tulisan ini bermaksud mengungkapkan diri penyair yang telah menciptakan kalimat “bhinneka tunggal ika” tersebut dan juga sedikit membicarakan peninggalan kedua karyanya yang selamat sampai kepada kita.

Dalam catatan orang-orang Eropa mengenai Ternate pada dasawarsa awal abad ke-16, Ternate disebut sebagai Kolano Maluku, “Penguasa Maluku”. Julukan ini jelas menyatakan bahwa Ternate pada waktu itu menjadi pusat politik yang berpengaruh di kawasan kepulauan rempah.

Dari bukti-bukti sejarah yang ada kita mengetahui bahwa di bagian barat Pulau Jawa ini terdapat salah satu kerajaan tertua di Pulau Jawa, yaitu Kerajaan Tarumanagara yang berkembang sekitar abad ke-5 Masehi.

Bagaimanakah perkembangan Kerajaan Sriwijaya yang menjadi bandar dagang terbesar pada zamannya dan mampu menjadi salah satu pusat keilmuan, agama, dan budaya? hal-hal inilah yang akan coba dipaparkan dalam artikel ini.

Lada hitam ( Piper nigrum ) berperan penting dalam perdagangan dan peradaban zaman prasejarah sampai zaman modern di Indonesia. Walaupun lada dari India sudah berada di pasar internasional sejak zaman Romawi, permintaan rempah ini terus meningkat sesudah abad pertengahan Eropa untuk bumbu pengawet daging.

Hampir selama kerajaan Majapahit berdiri, timbul sejumlah peristiwa pemberontakan (dan juga perebutan kekuasaan) yang menjadi bagian dari dinamika politik pada masanya.

Dalam Serat Kanda Raden Patah bergelar Panembahan Jimbun dan dalam Babad Tanah Jawi disebut sebagai Senopati Jimbun. Setelah menjadi raja ia bergelar Senapati Jimbun Ningrat Ngabdurahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama. Sedangkan dalam Serat Pranitiradya, Raden Patah bergelar Sultan Syah Alam Akbar.