traveldraft

Sulaiman Mountain; Gunung Suci di Kyrgyzstan

Osh’s Sulaiman-Too Sacred Mountain mendominasi Fergana Valley hingga membentuk latar belakang bagi kota Osh, di persimpangan rute penting Jalur Sutra, Kyrgyzstan, Asia Tengah.

PublishedJanuary 28, 2017

byDgraft Outline

Osh’s Sulaiman-Too Sacred Mountain
Image by Deactualizator

Osh (O‘sh) adalah kota terbesar kedua di Kyrgyzstan namun merupakan kota tertua, diperkirakan berusia lebih dari 3000 tahun. Kota ini memiliki populasi campuran etnis Uzbek , Kirgistan, Rusia, Tajik, dan kelompok etnis kecil lainnya.

Selama lebih dari satu setengah milenium, Sulaiman Mountain adalah ‘lentera’ bagi wisatawan dan dihormati sebagai “gunung suci” para peziaarah. Penghormatan terhadap gunung suci Sulaiman merupakan perpaduan keyakinan antara pra-Islam dan Islam.

Lima puncak dan lereng yang terdapat di wilayah ini mengandung sejumlah tempat ibadah kuno dan gua dengan petroglyphs (ukiran dan gambar) serta dua masjid yang sebagian besar direkonstruksi pada abad ke-16.

Kurang lebih ada seratus satu situs dengan petroglyphs bergambar manusia dan hewan serta bentuk-bentuk geometris yang telah terindeks hingga saat ini.

Ada 17 tempat ibadah yang masih digunakan yang tersebar di sekitar puncak gunung yang terhubung oleh jalan setapak. Situs suci ini pun mendapat mistisnya tersendiri karena diyakini dapat mengurangi beban penderitaan.

Tempat yang ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2009 ini menyajikan bukti yang sangat jelas untuk tradisi ziarah yang mengakar lama—telah berlangsung beberapa ribu tahun dan kemudian berpadu-serasi dengan Islam.

Hal yang jarang terjadi dalam kasus keagamaan untuk berakulturasi sehingga memberikan efek bagi sebagian besar wilayah Asia Tengah khususnya, dan dunia pada umumnya.


Sulaiman-Too Sacred Mountain sesuai dengan konsep alam semesta dari Avesta dan tradisi Vedic: sebuah gunung tunggal dengan puncak yang mendominasi empat gunung lainnya.

Sulaiman Mountain berdiri di tengah-tengah virtual lembah dan ngarai sungai yang luas, dikelilingi oleh gunung-gunung yang saling terkait satu sama lain yang membentuk lanskap tak umum.

Keaslian gunung, baik dalam cakupan kegunaan maupun fungsinya sebagai tempat pemujaan di situs ini tak perlu diragukan lagi–mengingat banyaknya intervensi selama 50 tahun terakhir.

Posisi gunung suci Sulaiman, terkait dengan bentuknya yang menjulang secara dramatis dari dataran sekitarnya, menjadi hal yang sangat rentan untuk melakukan pengembangan baru di atasnya.

Untuk menjaga situs yang diyakini mewakili contoh yang paling lengkap dari gunung suci di di Asia Tengah ini, baik unsur keagungan, spiritualitas, keaslian, dan keterpaduan visualnya, maka diperlukan kewaspadaan besar dalam menegakkan peraturan perlindungan.