traveldraft

Nan Madol; Situs Kuno Bangsa Pohnpei di Pasifik

Nan Madol merupakan serangkaian pulau buatan yang terhubung oleh jaringan kanal dan laguna di selatan-timur Pohnpei. Sebanyak 98 pulau buatan dibangun dengan batu karang dan batuan basalt yang menyimpan sisa-sisa arsitektur masa klasik.

PublishedDecember 13, 2016

byDgraft Outline

Nan Madol menyimpan reruntuhan arsitektur berskala besar dan terkonsentrasi. Kecanggihan teknik strukturnya menunjukkan praktik-praktik sosial dan keagamaan yang kompleks mewakili pusat kekuasaan bangsa Pohnperi dan dinasti Saudeleur di kepulauan Pasifik.

Pohnpei sering disebut sebagai pulau yang paling maju dan padat penduduknya di antara pulau-pulau kelompok Federated States of Micronesia (FSM).

Dengan sekitar 4.500 m³ basalt dan 13.500 m³ puing-puing karang, dengan berat total 45.000 ton. Nan Madol, kini menjadi tambahan paling anyar dalam daftar situs warisan budaya dunia UNESCO dari kawasan Pasifik.

Pulau ber-struktur megalitik yang pernah menjadi ibukota Pohnpei di Mikronesia ini merupakan arsitektur sisa-sisa istana batu, candi, makam, dan perumahan yang diperkirakan dibangun antara tahun 1200 dan 1700 M —waktu yang sama dengan pembangunan Katedral Notre Dame di Paris atau Angkor Wat di Kamboja.

Pada masanya, wilayah bangsa Pohnpei ini menjadi kekuasaan dan pusat seremonial Dinasti Saudeleur. Struktur megalitik Nan Madol juga memberikan kesaksian tentang sejumlah kegiatan sosial dan keagamaan yang kompleks dari masyarakat dalam periode tersebut.

Nan Madol dibangun sebagai wilayah yang diatur dan dikendalikan penguasa Dinasti yang berkuasa. Konon, pada masa itu masyarakatnya diharuskan untuk hidup di kota (pulau buatan) tersebut, dengan alasan supaya kegiatan masyarakatnya dapat terpantau.

Pulau buatan ini terdiri atas beberapa wilayah yang memiliki fungsi beragam. Beberapa pulau dijadikan wilayah produksi pangan, produksi minyak kelapa, dan juga galangan-galangan pembuatan kapal.

Selanjutnya, sekitar 58 pulau lainnya dijadikan sebagai wilayah pemakaman, wilayah ini dinamakan Madol Powe dengan pusatnya merupakan wilayah penting kerajaan “ the islet Nandauwas“ dengan tembok setinggi 7,5 meter dan rumah bergaya necropolis.

Diperkirakan Nan Madol pernah dihuni oleh lebih dari 1.000 penduduk–ketika seluruh penduduk Pohnpei mencapai 25.000 jiwa. Namun, semakin terbatasnya sumber makanan disinyalir menjadi penyebab wilayah tersebut ditinggalkan oleh penghuninya.

Reruntuhan kota kuno di Pasifik utara ini terancam oleh kenaikan permukaan laut yang berkontribusi terhadap rusaknya bangunan-bangunan yang ada. Untuk alasan yang sama, Nan Madol pada ada bulan Juli 2016 terdaftar sebagai situs warisan dunia UNESCO dan menjadi magnet baru untuk wisatawan.

Jika Anda ingin menjelajahi wilayah ini. Nan Madol dapat ditempuh dengan menggunakan penerbangan Continental Airlines yang menawarkan penerbangan dari pulau-hopper ke Pohnpei dari arah Timur ke Barat pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu—dan dari Barat ke Timur, Senin, Rabu, dan Jumat.