Sejarah pendirian kerajaan Tanjungpura berawal dari Kerajaan Majapahit di Pulau Jawa. Pada masa itu, saat pemerintahan Brawijaya akan berakhir, beliau mencari tahu melalui ahli nujun untuk mengetahui siapa diantara putranya yang bisa memimpin kerajaan Majapahit.
Pada saat itu, Prabu Jaya anak bungsu Brawijaya merupakan orang yang cocok untuk memimpin kerajaan Majapahit. Kondisi tersebut menyebabkan keenam kakak marah dan berniat untuk melukai adik mereka. Keenam kakaknya tersebut berhasil meracuni adiknya sehingga membuatnya mengundurkan diri menjadi raja Majapahit.
Pada saat itu, Prabu Jaya pergi berlayar tanpa arah dan kemudian terdampar di daerah yang asing yaitu di tepi Sungai Pawan daerah ketapang. Pada tempat tersebut, Prabu Jaya menemukan gadis yang bernama Dayang Putung yang diubah namanya oleh Prabu Jaya menjadi Junjung Buih. Pada saat itu mereka sepakat untuk menikah dan dikaruniai tiga orang putra yaitu, Pangeran Prabu, Gusti Likar, dan Pangeran Mancar . Atas permintaan anaknya Prabu Jaya membangun daerah baru yang diberi nama Kajung.
Kelanjutan dari pengembaraan Prabu Jaya berhenti setelah membangun daerah Sukadana. Pada tempat ini, beliau diangkat menjadi Raja yang membawahi seluruh Kalimantan. Dari cerita rakyat yang ada adalah bahwa Prabu Jaya dan Putri Junjung Buih merupakan cikal bakal pendiri Kerajaan Tanjungpura yang berkedaulatan di Sukadana.
Setelah beliau wafat, Pangeran Prabu sebagai Putra Mahkota menggantikan kedudukan Raja di Sukadana dengan gelar Raja Baparung yang memegang tahta Kerajaan kira-kira 30 tahun, setelah beliau wafat digantikan Putranya yang bernama Karang Tanjung naik tahta sebagai Raja. Dinamakan Karang Tanjung karena beliau senang sekali tidur diatas bunga tanjung, itu pula sebabnya Kerajaan di bawah kekuasaannya dinamakan dengan Kerajaan Tanjungpura.
Dari keturunan Karang Tanjung inilah yang akan menjadi Raja turun-temurun seperti, Panembahan Kalaherang, Penambahan Bandala, Pangeran Anom, Penambahan Airmala, Penambahan Barus, Giri Kusuma
Kerajaan Tanjungpura mengalami masa keemasan pada sekitar abad ke 14. Pada masa Kekuasaan Giri Kusuma yang memeluk Islam yang di bawa pedagang muslim dari Palembang berakhir pula masa Kerajaan Hindu di Tanjungpura. Sejak berdiri hingga berakhirnya Kerajaan Tanjungpura, telah di pimpin 17 raja yang berada pada dua jaman, yaitu jaman Hindu dan Jaman Islam.